Rabu, 29 Mei 2013

Akulah...

Akulah cemara yang terbahak karena diterpa angin
Meski akar-akarku yang mencengkram erat kekasihnya hampir putus

Akulah pelangi siang bolong yang mengibas ekor warna
Ibarat sederetan bait syair yang berlawanan dari pemusik, wartawan dan penyair
Lalu orang-orang tersenyum melihat gulatan syair mereka
Sungguh, mereka tidak mengerti

Terakhir,
Akulah orang yang berlindung di balik bayanganku sendiri
Apapun yang kurasa
Tampaknya hanya hitam dan datar saja

Minggu, 12 Mei 2013

Chef Of The Day

Kejadiannya tahun 2011 kemaren...

Jadi, saat itu, HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Prodi Bahasa Arab IAIN Ar-Raniry menyelenggarakan berbagai macam perlombaan dalam rangkaaaa, apa ya? Udah lupa. Ok, lanjut. Nah, setiap unit dimintakan untuk mengirimkan delegasinya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan tersebut. Lomba-lombanya di antaranya lomba insya' (mengarang dalam Bahasa Arab), khat, nasyid, sepak bola, masak dan debat bahasa Arab. Nah, aku nih, yang katanya hobi masak (kataaaaanyaaa), terpilih untuk mewakili unit mengikuti lomba masak Nasi Goreng Kreasi bersama salah satu sahabatku, Uswatul Hasanah. 


Mitos, No Way!

Guys, dalam kehidupan kita pasti sering menemukan mitos-mitos terutama jika kita hidup di lingkungan pedesaan atau pedalaman. Di sana, di daerah-daerah yang masih kurang disentuh teknologi dan ilmu pengetahuan, masyarakat masih hidup di bawah bayang-bayang tahayul berkepanjangan yang tiada putus-putus merasuki setiap segi kehidupan yang mereka jalani. Tahayul atau mitos ini ada bermacam-macam, sesuai dengan usia dan keadaan. Misalnya nih, di kalangan anak-anak yang suka main batu dan main tanah, kalau mereka mengumpulkan/mengambil batu warna merah atau yang tidur guling-guling di tanah, nah, mitosnya, emak mereka bakalan meninggal. Nah, ngak tanggung-tanggung kan resikonya. Alasannya kenapa coba? Memang sih, ada yang bilang, kalo suka guling-guling di tanah nanti bajunya kotor, trus emaknya cape nyuci, meninggal deh. Tapi, menurut aku, ngak segitunya deh yaaa? Paling, kalo emak-emak tu dibawa pulang baju kotor banget, dimarahin, trus, bajunya disuruh cuci sendiri. Ngak ada capeknya si emak. Nah, kalo masalah ngambil batu merah trus emaknya meninggal, itu tu aku ngak pernah denger-denger alasannya kenapa.

Senin, 06 Mei 2013

Kenapa Negara Kita Lamban dalam Kemajuan

Hai, sobat! Kaif halukum? Semoga kita selalu dalam lindungan kasih dan sayang dari Allah.

Okay, sekarang pembahasan kita adalah tentang salah satu penyebab kenapa negara kita tidak maju-maju. Ini menurut opini aku yaaa... Mudah-mudahan bisa menjadi opini kita semua. So, let's start!

Negara kita terkenal dengan keindahan alamnya beserta berbagai kekayaan yang ada di dalamnya. Mulai dari emas, besi, gas, dan benda-benda penting lainnya yang sangat dibutuhkan dunia. Namun, sayang sekali, dari dulu hingga kini, kebanyakan orang yang mengelola kekayaan alam kita adalah orang-orang luar negeri alias orang asing. Kita, bangsa Indonesia kebanyakan hanya menjadi buruh atau pekerja di ladang milik sendiri. Kalaupun ada beberapa orang pribumi yang bisa mengelola kekayaan alam, mereka tidak punya alat untuk mengolahnya, jadi, pilihan yang mereka ambil adalah mengekspor bahan mentah yang didapat di alam. Nah, selanjutnya setelah diolah dan diproses diluar, giliran kita yang mengimpor kembali dengan harga yang lebih mahal. Contohnya BBM.