Kamis, 24 Oktober 2013

Buah Granat

Ayah selalu punya surprise untuk kami. Salah satunya surprise yang isinya buah granat. Buah granat??? (kabuuuuuur)
Eits, jangan salah sangka dulu. Yuk, simak cerita selangkapnya.


Jreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng!!

"Bangun, Nak! Bangun. Ada buah granat," bisik Ayah pelan. Aku membuka mataku dengan malas. Ah, Ayah, ini kan belum pagi. Ujung mataku menangkap kegelapan di ventilasi rumah. Tak hanya aku, Kak Bit, dan Asra juga. Mereka mengucek mata, masih belum sepenuhnya sadar. Sekali lagi, Ayah berbisik, "Cepatlah bangun! Buah granat menunggu, tuh!" Lalu ia pergi menepi ke dekat dinding. Ada piring dan pisau di depannya.

Ayah, Syukran dan Afwan

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih dan perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Bait puisi "Aku" karya Chairil Anwar acap kali mengalun di sela dua bibirnya.

Menjadi Dewasa

Umurku menuju 21. Artinya, sudah cukup pantas untuk dibilang dewasa, meskipun sifat kekanak-kanakanku sering kambuh. Maklumlah, aku anak perempuan termuda dalam keluarga. Aku hingga saat ini masih dianggap anak kecil, kecuali dua orang adikku. Yah, harus, karena kalau tidak, lengan mereka akan belang merah kehitaman. Kena cubit.

"Jadi orang dewasa itu menyenangkan, tapi susah dijalanin". 
Betul banget. Memang menyenangkan menjadi seseorang yang sudah dewasa, tapi, tanggung jawab dan bebannya benar-benar susah dipikul. 

Sebenarnya, aku malas menjadi dewasa dengan segunung tanggung jawab. Walaupun sebenarnya masalahnya itu bukan di tanggung jawabnya. Masalahnya adalah, ketika menjadi dewasa, aku merasa keluar dari diriku sendiri. Aku pikir dewasa bukan sikapku. Aku ingin tetap polos, melakukan apa yang aku mau tanpa harus membatin, "aku kan sudah dewasa, ngak boleh lagi begini begitu", dan bermacam pikiran lain datang, perasaan-perasaan baru muncul dan sebagainya. 

Pada kenyataannya, menjadi dewasa adalah keharusan. Artinya, aku harus menekan keinginanku kuat-kuat agar kekanakanku tak muncul. So, sekali lagi, aku keluar dari diriku sendiri. 

Jumat, 18 Oktober 2013

Eid Adha 1434 H, Meet Old Friend!

Hello everyone!
Today is the fourth day of idul adha 1434 H. I don’t have any plan to do, so, I decide to open my laptop and write some word to kill boring time.
Well, I suppose to greet u first. Hii! Happy Eid El Adha 1434 H, please forgive all my faults.
This eid, I didn’t go home. I celebrate it here, at my second home, near my college, without attend by my mom and dad. It feel sad because they’re not here, but, I think it’s okay and still, I can stand it.