Minggu, 04 September 2016

Jugi Tapa Part II

Malem Muda semenjak durhaka terhadap gurunya berubah menjadi orang yang sangat buruk perangainya. Hingga akhirnya orang memanggilnya Jugi yang bermakna orang yang durhaka terhadap guru. Setelah insiden Teungku Lhok Drien yang hendak memarang dirinya, Jugi lari ke hutan. Ia memutuskan untuk bertapa selama beberapa lama untuk memantapkan ilmunya. Maka disebutlah oleh orang-orang namanya Jugi Tapa. 

Alkisah setelah beberapa tahun lamanya, Jugi Tapa menjadi seorang yang sangat kuat. Ia kemudian keluar dari hutan dan mendirikan sebuah kerajaan. Ia memerintah dengan semena-mena. Barangsiapa yang tidak tunduk padanya akan dijadikan patung batu. Maka tak heran, hanya dalam masa singkat, kerajaannya menjadi salah satu kerajaan besar yang kuat. Selain terkenal dengan memiliki banyak pasukan, Jugi Tapa juga dikenal memiliki banyak istri. Dan pada saat itu, istrinya berjumlah 99 istri, dan Jugi Tapa hendak menggenapkannya menjadi 100.

Sabtu, 03 September 2016

Jugi Tapa Part I

Jugi Tapa adalah sebuah legenda atau cerita rakyat yang berasal dari Sawang, Aceh Utara.

Alkisah pada zaman dahulu, di sebuah perguruan yang terletak di Desa Lhok Drien, Sawang, Aceh Utara,  tinggallah seorang pemuda gagah nan pandai. Saking pandainya, semua ilmu yang diajarkan oleh gurunya, Teungku Di Lhok Drien dapat dikuasai olehnya dalam sekejap. Bersebab itulah, kemudian ia dijuluki Malem Muda yang bermakna "orang yang berilmu di usia muda/belia". Hal ini membuat Malem Muda diangkat menjadi tangan kanan gurunya, Teungku Di Lhok Drien. 

Suatu hari, Malem Muda dipanggil oleh gurunya untuk menghadap. Maka datanglah Malem Muda ke hadapan gurunya sambil bertanya," Ada apa gerangan Teungku memanggil saya?"