Senin, 24 Februari 2014

Dugho', Penganan Khas Aceh Saat Musim "Jak U Blang"

"Jak u blang" merupakan versi bahasa Aceh dari ungkapan "pergi ke sawah". Itu adalah ungkapan yang mengarah kepada kegiatan menanam, menyiangi dan memotong/memanen padi. Nah, semasa kegiatan ini berlangsunglah istilah kue dugho' (sebagian orang mengatakannya leugho' ) seringkali muncul. Kira-kira sejenis apa kue dugho' itu ya? Yuk, kita simak rasep serta cara bikinnya.
Bahan-bahan : 
Pisang wak/ pisang awak yang sudah matang
Beras ketan, boleh yang putih atau hitam. 
Kelapa parut, dicampur gula dan sedikit garam.
Garam secukupnya
Daun pisang muda

Langkah pembuatan :

  1. Rendam beras ketan selama kurang lebih 12 jam. Tiriskan.
  2. Pisang wak dikupas, lalu ditumbuk dengan pantat (hehe) gelas hingga agak halus. Kalau pisangnya berbiji, bijinya itu dibuang yaa? Ngak enak kan, kalo pas makan nanti gigi terantuk-antuk sama biji pisang. Hehe. Jangan lupa, pisangnya diberi garam secukupnya. 
  3. Campurkan dengan beras ketan yang telah direndam dan aduk hingga rata. 
  4. Ambil daun pisang muda, potong-potong selebar 12 cm dan panjang 18 cm. 
  5. Ambil sesendok adonan pisang dan ketan tadi lalu pipihkan di atas daun pisang. Beri kelapa parut di tengahnya kemudian gulung dan lipat pinggirnya. 
  6. Kukus selama 30 menit atau sampai beras ketan empuk. 
  7. Angkat dan nikmati. 
Sambil dinikmati, simak lagi ulasan tentang dugho' di bawah ini, pasti tambah nikmat. 

Dugho'  biasa disantap saat istirahat dari penatnya bertani atau berladang. Penganan ini sering dimasak untuk dibawa disaat-saat begini karena selain mudah cara bikinnya, ia juga enak dan mengenyangkan. Bentuknya juga besar-besar. Apa lagi jika disajikan bersama kopi panas. Ueenak. 

Bagi Anda yang belum pernah mencoba dugho' ini, pasti Anda enggan mencicipinya. Dari segi penampilan, dugho' memanglah tertinggal di belakang. Tetapi dari segi rasa, mungkin Anda tidak akan mau melupakannya. Perpaduan antara pisang dengan ketan dan ditambah lagi kelapa parut di dalamnya menciptakan rasa yang khas. Manis pisangnya bercampur dengan pulennya ketan sehingga saat digigitpun akan mantap dan terasa. Tak ada rasa yang berlebihan, hanya ada rasa yang sederhana namun istimewa -bagi saya. 

Sekedar pemberitahuan, jika Anda berniat berburu dugho', saya rasa belum ada yang mau menjualnya karena penganan ini masih dianggap level bawah alias makanan para buruh. Dugho' ini tidak tersedia di pesta-pesta walimahan dan syukuran. Jadi, kalau Anda ingin menikmatinya, bikinlah sendiri atau suruhlah orang untuk membikinnya. 

Sedikit curhat, saya punya banyak kenangan dengan kue dugho' ini. Kue ini mengingatkan saya akan masa kecil saya dulu dan saya juga belajar banyak dari kue dugho'. Tentang dari mana saya berasal, kesederhanaan, kebersamaan, tolong menolong, dan beri memberi walaupun hanya sepotong dugho'. Dugho', rasanya, kemanapun saya akan melangkah nanti, saya akan merindukan rasa dugho' yang sederhana ini.

Sekian dulu tulisan tentang kedugho'an ini. Semoga bermanfaat! :) 

8 komentar:

  1. jgn pnggil kak dunk... hehe, sya klhiran 93... nama aja... khairul boleh, bara-ah boleh... :)

    BalasHapus
  2. Oh, jadi itu namanya Dugho'?
    Ini makanan juga terdapat di kampung saya di Aceh Selatan. tapi kami di Aceh Selatan menyebutnya Leupeek Breuh :D

    BalasHapus
  3. Iya kak, sebagian orang juga menamainya Leugho'... Begitulah, namanya tergantung tempat tinggal...
    Pernah rasa kak?

    BalasHapus
  4. klo di tempat kakak juga di sebut lugok

    BalasHapus
  5. kalo uda dibuat, kirim ke saya yaa ? via blog musikanegri.blogspot.com juga bolee

    BalasHapus
  6. Kak Lisa, dimananya kak tempat kakak?

    Eza Ab, siiip, setalam nanti kita kirimkan, tapi, via blog, yaa...

    BalasHapus
  7. Suka sekali ini, dulu nenek suka buat ini, makcek juga kalau sedang ke Banda Aceh.

    BalasHapus

Orang bijak tinggalkan jejak :)

Masukan dan kritikan yang baik dan membangun sangat ana harapkan dari Anda. Silakan di koment ^_^