Kamis, 05 Desember 2013

Legenda Paya Ni dan Secuil Cerita Masa Kecil

Apakah teman-teman pernah jalan-jalan ke Kabupaten Bireuen? Jika pernah, pasti teman-teman pernah melewati suatu kecamatan bernama Kuta Blang. Kecamatan ini terdengar asing memang, karena masih baru, hasil pemekaran dari Kecamatan Gandapura. Kalau dari Arah Banda Aceh, kecamatan ini terletak setelah Kecamatan Peusangan dan sebelum Kecamatan Gandapura. Lalu, ada apa ya dengan Kuta Blang? 

Kuta Blang merupakan tempat Ibu saya lahir dan dibesarkan oleh orang tuanya. Nyak Chik, begitu kami memanggil nenek kami dan Pon Nek adalah julukan untuk kakek. Seumur hidup saya belum pernah melihat kakek Pon Nek secara langsung dan seumur hidup pula saya tak pernah merasakan dimanja oleh seorang nenek. Nyak Chik telah renta saat saya beranjak kanak-kanak dan berselang beberapa tahun kemudian beliau menghadap Sang Khaliq. Beliau satu-satunya orang tua dari orang tua saya yang sempat saya lihat wajahnya. Sementara kakek-nenek yang lain, sudah lebih dulu dipanggil olehNya. Terkadang kangen dan terbayang sembari menebak-nebak bagaimana wajah mereka, lalu saya menyerah dan berdoa dalam hati, semoga suatu hari nanti setelah hisab, mereka akan menyapa saya dan berkata," Surprise, cucuku Bara-ah! Ini kami kakek nenekmu yang selalu kamu kangenin." Aaaaaaaaamiiiiiin 1000x1000 kali. 

Minggu, 01 Desember 2013

Amanah

Mengawali Desember 2013, ada banyak amanah baru yang akan kupikul, maksudku, mulai kupikul. Beberapa orang memercayaiku untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab dan mengayomi mereka. Baik, karena kupikir bahwa kali ini aku harus mencoba, yaa, kuterima saja, pastinya dengan banyak pertimbangan.

Tentu memikul amanah bukan perkara yang mudah, tapi jika ada yang percaya padamu, itu lain lagi. Dalam artian, kamu bukan memilih sendiri amanah itu, melainkan orang-orang yang memilihmu untuk memikul amanah itu atau dengan kata lain, mereka ingin kamu yang memikulnya. Tentu pula, mereka punya pertimbangan.

Baik, sebuah amanah bukan hanya urusan pikul-memikul, tetapi juga urusan hati. Menerima sebuah amanah seperti menerima buah durian dengan kulit-kulitnya. Artinya, kamu tak hanya bertanggung jawab terhadap tugas itu, tetapi juga bertanggung jawab atas resiko kegagalannya. Begitulah kenyataannya. Namun, jika sebuah amanah itu kita tolak, itu bagai makan buah simalakama. Diterima, berat di kita, tidak diterima, juga berat di kita. Maksudnya, jika kita tidak menerima, rasanya bagai sampah tak berguna yang tidak bisa apa-apa.

Namun, meskipun demikian, tak berarti bahwa aku tak ikhlas dengan amanah yang diberikan sekarang. Bukan itu. Ini pertanda bahwa sebuah amanah itu tidak bisa kita main-mainkan sesuka hati, alias harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Sebuah amanah yang tidak bisa dijalankan sama dengan mencelupkan diri ke genangan lumpur bernama 'pembual'. Ih, sedihnya, gak mau-gak mau. Bisanya cuma ngomong tetapi realisasi tidak ada.

Satu hal lagi, bertanggung jawab, memegang amanah, adalah perbuatan mulia, berpahala. Ada plusnya. Satu, dapat pahala sudah jelas. Dua, dapat derajat  di mata orang lain. Wuiiih, apa ngak keren tuuu... Heeee, tapi, ingat-ingat, Innamal a'malu bin niat. Setiap pekerjaan itu didasarkan pada niat. Niatnya jangan untuk dapat derajat yaaa, tapi niatnya lillaahi ta'alaa. Siiiip? Kalau niatnya dah bagus, pasti deh, pahala sama pamor ngikutin sendiri di belakang.

Jadi, kesimpulannya apa?
Mudah saja. Baraah, jadilah orang yang bertanggung jawab atas amanah-amanah yang sedang kamu pegang sekarang dan selama beberapa waktu ke depan. Jangan jadi pengecut, jangan jadi lemah, jangan goyah, berjuanglah, pantang menyerah, luruskan niat, dan mintalah petunjuk pada Allah! Semangat!

NB : catatan ini kubuat untuk jaga-jaga, kalau-kalau nanti aku ingin berhenti di tengah jalan, aku bisa membaca tulisan ini dan mereformasi semangatku kembali... :)

Senin, 25 November 2013

Coretan Hari Guru : Mengapa Menjadi Guru?

Guru. Ya, sebuah titel sederhana bagi mereka yang bekerja mengajarkan orang lain tentang sesuatu, apapun. Biasanya di lembaga atau institusi tertentu. Mereka berkutat dengan buku-buku, papan tulis, spidol/kapur, setumpuk materi dan tentu saja, anak-anak didik yang tingkahnya bermacam-macam. Saban hari, berdiri di depan kelas, menjelaskan ini itu yang ia kuasai. Di sudut lain, ia berdiri di pojok kelas menuntun tangan seorang anak yang baru belajar menulis huruf A. Di sisi lain lagi, ia duduk di ruang bimbingan dan berceramah panjang lebar tentang pentingnya belajar dan beradap bagi anak-anak bandel. Di sisi lain lagi, merekalah orang-orang yang pertama kali bertanya, "Apa cita-citamu?" Lalu memberikan dorongan-dorongan supaya cita-cita itu tercapai. Mulia, bukan?

Lalu, kecerdasan bangsa, yang semenjak dahulu menjadi impian nasional bangsa Indonesia ada di tangannya, ada pada pemikirannya, ada pada kata-kata yang ia keluarkan. Mengapa? Karena melalui merekalah ilmu-ilmu mengalir, masuk ke dalam benak-benak generasi muda, dicerna lalu kemudian menjadi pengetahuan-pengetahuan baru yang hebat. Super, bukan?

Hal lain yang membuat mereka istimewa adalah karena mereka tak hanya mentransfer ilmu, tetapi jua mentransfer nilai. Kedisiplinan, kerja keras, pantang menyerah, akhlak, wibawa, dan semua yang baik-baik. Keren, bukan?

Itulah mengapa seorang guru menjadi guru. Kemuliaan itu, kesuperan itu dan kekerenan itu membuat ia teguh pada prinsipnya untuk menyebarkan ilmu yang bermanfaat.

Selamat Hari Guru, untuk Guru seluruh Indonesia dan dunia. 

Kamis, 21 November 2013

Munajat Cinta

Yaa Allah,
Jika cinta adalah ikatan
Maka ikatlah aku pada cinta suciMu
Agar aku tak lepas kendali pada cinta selain cintaMu

Yaa Rahman,
Jika cinta adalah sebuah bahtera

Kamis, 24 Oktober 2013

Buah Granat

Ayah selalu punya surprise untuk kami. Salah satunya surprise yang isinya buah granat. Buah granat??? (kabuuuuuur)
Eits, jangan salah sangka dulu. Yuk, simak cerita selangkapnya.


Jreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng!!

"Bangun, Nak! Bangun. Ada buah granat," bisik Ayah pelan. Aku membuka mataku dengan malas. Ah, Ayah, ini kan belum pagi. Ujung mataku menangkap kegelapan di ventilasi rumah. Tak hanya aku, Kak Bit, dan Asra juga. Mereka mengucek mata, masih belum sepenuhnya sadar. Sekali lagi, Ayah berbisik, "Cepatlah bangun! Buah granat menunggu, tuh!" Lalu ia pergi menepi ke dekat dinding. Ada piring dan pisau di depannya.

Ayah, Syukran dan Afwan

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih dan perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Bait puisi "Aku" karya Chairil Anwar acap kali mengalun di sela dua bibirnya.

Menjadi Dewasa

Umurku menuju 21. Artinya, sudah cukup pantas untuk dibilang dewasa, meskipun sifat kekanak-kanakanku sering kambuh. Maklumlah, aku anak perempuan termuda dalam keluarga. Aku hingga saat ini masih dianggap anak kecil, kecuali dua orang adikku. Yah, harus, karena kalau tidak, lengan mereka akan belang merah kehitaman. Kena cubit.

"Jadi orang dewasa itu menyenangkan, tapi susah dijalanin". 
Betul banget. Memang menyenangkan menjadi seseorang yang sudah dewasa, tapi, tanggung jawab dan bebannya benar-benar susah dipikul. 

Sebenarnya, aku malas menjadi dewasa dengan segunung tanggung jawab. Walaupun sebenarnya masalahnya itu bukan di tanggung jawabnya. Masalahnya adalah, ketika menjadi dewasa, aku merasa keluar dari diriku sendiri. Aku pikir dewasa bukan sikapku. Aku ingin tetap polos, melakukan apa yang aku mau tanpa harus membatin, "aku kan sudah dewasa, ngak boleh lagi begini begitu", dan bermacam pikiran lain datang, perasaan-perasaan baru muncul dan sebagainya. 

Pada kenyataannya, menjadi dewasa adalah keharusan. Artinya, aku harus menekan keinginanku kuat-kuat agar kekanakanku tak muncul. So, sekali lagi, aku keluar dari diriku sendiri. 

Jumat, 18 Oktober 2013

Eid Adha 1434 H, Meet Old Friend!

Hello everyone!
Today is the fourth day of idul adha 1434 H. I don’t have any plan to do, so, I decide to open my laptop and write some word to kill boring time.
Well, I suppose to greet u first. Hii! Happy Eid El Adha 1434 H, please forgive all my faults.
This eid, I didn’t go home. I celebrate it here, at my second home, near my college, without attend by my mom and dad. It feel sad because they’re not here, but, I think it’s okay and still, I can stand it.

Senin, 30 September 2013

Catatan Penghujung September

Mengakhiri September,

Dear My Blog...
Aku belajar banyak hal bulan ini, juga banyak hal ingin kuungkapkan, diantaranya mungkin bisa aku bagi,

"Jangan pernah berharap lebih jika kau tidak memberi lebih"

"Akan sangat menyakitkan jika seseorang memilih berteman denganmu saat ia tak punya teman, lalu saat temannya kembali, kau ditinggalkan"

"Mungkin aku harus lebih selektif, berteman dengan orang yang memang benar-benar tulus ingin berteman denganku"

"Bahwa laki-laki itu menikmati apa yang wanita sajikan (maaf). Jika kau menyajikan pada mereka lekuk tubuhmu, mereka akan menikmatinya, Begitu juga mereka menikmati isi pakaianmu yang transparan. Itu naluri mereka. So, jadilah wanita terhormat, aku dan kamu, yang menyajikan diri hanya bagi yang halal, tidak mengobralnya ke semua orang"

"Sangat susah menghilangkan kebiasaan. Hati-hati, kalau kita sudah terlalu larut dalam kebiasaan, kita akan berpikir untuk membenarkan kebiasaan itu, meskipun kebiasaan itu salah/buruk"

"Aku berharap, seseorang segera datang menyelamatkanku"

"Aku yakin, apa yang aku inginkan akan terwujud, hanya saja, masalah waktu. Aku optimis dan tak berhenti meminta pada Allah Yang Maha Kuasa, Sang Pengabul Segala Doa"

"Dosa dan maksiat akan memudarkan rasa bersyukur. Dosa dan maksiat juga membuatmu dekat dengan keputusasaan terhadap ampunan. Dosa, maksiat dan keputusasaan itu, harus dihindari sedini mungkin dan sampai kapanpun"

"Menjadi mandiri adalah prioritasku sekarang dan membenah hidup juga. Keduanya harus bisa kuwujudkan. Semoga."

Senin, 23 September 2013

Layangan Pekkong (Bag. 2)

Layanganku terbang tinggi, hingga benang jahit yang kupunya sudah terulur semua. Aku puas, layanganku bisa terbang dengan baik, dan ekornya itu lo, membuatku tak ingin menggelas benangnya sampai kapanpun. Akan kubiarkan ia terus terbang meski malam datang menghadang, batinku. 

Sedang asyik-asyiknya, tiba-tiba kudengar sayup-sayup suara ayah memanggil kami berdua. Tangannya melambai-lambai menyuruh kami pulang.

"Pajoh buuuu!" seru Ayah. Itu artinya, makan nasiiiiii!

Selasa, 17 September 2013

Layangan Pekkong Bag. I

Aku sedang mencoba menyatukan dua lidi berukuran sehasta dengan benang jahit, hanya itu yang kupunya. Membuatnya membentuk seperti huruf X. Lalu ujung atasnya kuikat lagi, kutekuk sedikit, kuikat lagi di ujung bawahnya, kemudian sisa benang kuputar pada sisa kaki X yang bawah, kulanjutkan dengan mengikatnya kuat-kuat menuju tangan X di atas, tanpa lupa menekuknya sedikit. Adikku, Asra, hanya menatap apa yang kulakukan sambil sesekali memainkan kerikil di tanah. Terlihat ia berhayal bahwa kerikil itu kesatria baja hitam dan kerikil lainnya monster. "Pruuuush, tichuw, tichuw," semburnya beserta air liur. Untung aku tak kena.

Ayahku belum jua pulang, padahal perutku sudah keroncongan. Ibu tak ada, penataran membuatnya harus tinggal di sana setidaknya sampai sore hari. Bibirku manyun, perutku menjerit lagi. Lapar sekali.

Jumat, 13 September 2013

Pemilik Senja

Kau tahu,
Senja tak hanya milik empunya lara
Yang sesegukan dalam lipatan lututnya
Saat ufuk seakan mata yang sembab

Kau tahu,
Pengumbar cinta, yang sering berlaga di bawah hangat sinarnya
Sembari berkata, sore ini indah seindah kamu
Bahkan senja mengutuk diri karenanya

Lihatlah, dibawah naungan saga biru bersemu jingga
Penyair agung yang menuliskan bait-bait sajaknya
Tumpah ruah, memuja sang mentari yang hendak pergi
Dan malam datang merambat
Lalu, mereka kah pemilik senja?

Bukan,
Bukan, dan bukan

Lalu siapa?

Di sana
Kau bisa menemukannya di tepi laut sore
Mengayuh sampan
Membawa pulang sesuap makanan

Mereka juga di sana,
Berjalan di pematang sawah
Beriringan memegang sabit dan cangkul
Ani-ani dan bulir padi
Wajah lelah

Senja milik mereka
Karena mereka menunggunya penuh harap nan sabar
Untuk segera pulang
Dan beristirahat

Senin, 09 September 2013

Harimau Berhati Lembut (Part 2)

Waktu beranjak. Minggu dan bulan berlalu. Rupanya tinggal berbarengan dengan para marinir itu tak sesulit yang kubayangkan. Mereka ramah, baik, dan sopan. Kami yang di rumahpun jadi akrab dengan mereka meski awalnya agak takut. Mereka pun rajin berbaur dengan masyarakat sekitar, bahkan ada yang membantu turun ke sawah. Mereka juga membantu ayahku menanam pohon kelapa. Ternyata, mereka taklah seram-seram amat. Mereka semua muslim, kecuali satu orang, aku sudah lupa namanya. Dia orang yang tinggal sendiri di pos ketika shalat jum'at sedang berlangsung. Aku tidak ingat lagi wajahnya. Lagipun, ia jarang berbaur dengan kami.

Harimau Berhati Lembut (Part 1)

Dear muslimah,

Aku mau balik ke awal tahun 2003, saat aku masih kelas 4. Itu adalah saat-saat ketika darurat militer sedang berlaku di Aceh. Ya, ketika itu konflik antara GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dengan RI (Republik Indonesia) sedang dalam masa panas-panasnya. Sehingga pemerintah akhirnya memutuskan untuk mendirikan pos TNI tambahan di beberapa daerah yang dianggap rawan akan keberadaan pasukan GAM. Nah, daerah tempatku tinggal termasuk salah satu dari daerah rawan tersebut. Dan akhirnya, berdirilah sebuah pos TNI AL (Marinir) lengkap dengan tiga tank besar di kampungku. Lebih tepatnya, di rumahku, maksudku, di depan rumahku dan mereka juga memakai sebagian ruangan rumahku. Baiklah, kita mulai dari awal.

Jumat, 30 Agustus 2013

Bahagia itu...

gambar dicomot dari : sini
Bahagia itu, saat kamu bangun pagi dan melihat orang yang kau sayangi tersenyum dan berkata, "Good morning, cinta!"

Bahagia itu, ketika shalatmu tak pernah bolong.

Bahagia itu, ketika melihat seseorang lahap menikmati masakanmu, meskipun rasanya tak sebaik penampilannya.

Bahagia itu, saat melihat orang yang kau sayangi rapi karena hasil keuletanmu.

Senin, 26 Agustus 2013

Tips Aman Menggoreng Ikan

gambar dicomot dari :
www.ikanbandengpresto.com/blog/fakta-tentang-ikan-bandeng
Aku punya banyak pengalaman buruk di dapur, tapi tak sampailah membuatku trauma. Nah, pengalaman buruk di dapur yang bikin trauma pernah dialami oleh salah seorang temanku. Menggoreng ikan - terutama ikan bandeng yang banyak lemaknya- membuat ia merinding.
Pasalnya, minyak panasnya terbang hingga sampai tangan, pipi, mata. Saaaakiiit. Terkelupas, Berbekas. Duh, lengkap penderitaan. Gimana nih caranya? Kan ngak mungkin hanya untuk menggoreng ikan saja kita harus pakai helm, perisai dan jaket untuk melindungi diri. Itu sih mau perang namanya. :D

picture from :
https://www.facebook.com/pages/-English-JoKes-/343210245766036
Tenang, aku sudah menemukan tips agar ketika menggoreng ikan, minyaknya tidak terbang jauh nan tinggi kesana kemari. Ini dia tipsnya. 

"Nah, sebaiknya, ikan yang mau digoreng jangan diberi jeruk nipis terlalu banyak. Terus, sebelum digoreng, ikannya dibalurkan dengan minyak goreng bersih yang belum dipanaskan. Diamkan sebentar, kira-kira 1 menit, lalu goreng. Dijamin, minyaknya tidak akan meloncat-loncat sampai ke kulit wajah dan tangan anda yang halus."

Gampang kan!
Selamat mencoba... ^_^

Dream (Sisi Lain Kehidupanku di Alam Tidur)

gambar dicomot dari :
dogleg.jw.lt/index/__xtblog_entry/9474141-fakta-unik-tentang-mimpi
Pernah ketemu Edward Cullen, Bella dan keluarganya? Aku pernah. Naik Nimbus 2000-nya Harry Potter? Aku pernah. Terbang seperti Peterpan dalam serial kartun, itu pun aku pernah. Cuma, kesemuanya itu hanya dalam mimpi, saat mata terpejam dan tubuh tak berdaya :D

Well, ngomongin tentang dream, biarkan aku menutup mata sejenak dan mengambil napas. Ini akan jadi cerita panjang karena banyak sekali mimpi yang ingin kuceritakan. Dari sejak aku kecil, aku selalu mengalami mimpi-mimpi menakjubkan, penuh misteri, bahkan mengerikan dalam tidurku. Terlebih lagi jika aku sedang demam, mimpiku menjadi berpuluh-puluh kali lipat lebih membingungkan, melelahkan dan menakutkan.

Rabu, 19 Juni 2013

Cause I Believe in You

I believe in you
So, I wait
I believe in you
So, I always be patient in waiting
I believe in you
So, I pray for you
I believe in you
So, I prepare my self
I believe in you
So, I try to be the best, for you
I believe in you
So, I stand alone till this day
I believe in you
So, I'm bet that one day, u'll come to me
Come to my heart
And I'll greet u with all my love
Under the shelter of Allah, The Almighty... :)

Kamis, 06 Juni 2013

Rihlah Or Adventure?

Tulisan ini langsung saya tulis setelah pulang dari Rihlah Akbar Season II Leting 2011, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fak. Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh yang diadakan di Air Terjun Samahani, Aceh Besar. Perjalanan rihlah (tamasya) saya bersama kawan-kawan kali ini lumayan jauh dan membutuhkan ekstra tenaga. Betapa tidak, medan yang harus kami lalui sangat berbeda dengan biasanya. Kami harus mendaki bukit yang tinggi dan lembah yang rendah untuk mencapai air terjun yang kami tuju. Ditambah lagi, suasana hutan di perjalanan kami masih sangat alami sehingga bagi yang tidak pernah masuk hutan seperti saya, ketakutan dan merinding sendiri. Pasalnya, suara jangkrik dan binatang kecil khas hutan lainnya terdengar cukup jelas serta kebelantaraan hutan yang lumayan lebat membuat saya merasa seperti sedang di film-film horor. Hiiiiiyyy...


Rabu, 29 Mei 2013

Akulah...

Akulah cemara yang terbahak karena diterpa angin
Meski akar-akarku yang mencengkram erat kekasihnya hampir putus

Akulah pelangi siang bolong yang mengibas ekor warna
Ibarat sederetan bait syair yang berlawanan dari pemusik, wartawan dan penyair
Lalu orang-orang tersenyum melihat gulatan syair mereka
Sungguh, mereka tidak mengerti

Terakhir,
Akulah orang yang berlindung di balik bayanganku sendiri
Apapun yang kurasa
Tampaknya hanya hitam dan datar saja

Minggu, 12 Mei 2013

Chef Of The Day

Kejadiannya tahun 2011 kemaren...

Jadi, saat itu, HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Prodi Bahasa Arab IAIN Ar-Raniry menyelenggarakan berbagai macam perlombaan dalam rangkaaaa, apa ya? Udah lupa. Ok, lanjut. Nah, setiap unit dimintakan untuk mengirimkan delegasinya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan tersebut. Lomba-lombanya di antaranya lomba insya' (mengarang dalam Bahasa Arab), khat, nasyid, sepak bola, masak dan debat bahasa Arab. Nah, aku nih, yang katanya hobi masak (kataaaaanyaaa), terpilih untuk mewakili unit mengikuti lomba masak Nasi Goreng Kreasi bersama salah satu sahabatku, Uswatul Hasanah. 


Mitos, No Way!

Guys, dalam kehidupan kita pasti sering menemukan mitos-mitos terutama jika kita hidup di lingkungan pedesaan atau pedalaman. Di sana, di daerah-daerah yang masih kurang disentuh teknologi dan ilmu pengetahuan, masyarakat masih hidup di bawah bayang-bayang tahayul berkepanjangan yang tiada putus-putus merasuki setiap segi kehidupan yang mereka jalani. Tahayul atau mitos ini ada bermacam-macam, sesuai dengan usia dan keadaan. Misalnya nih, di kalangan anak-anak yang suka main batu dan main tanah, kalau mereka mengumpulkan/mengambil batu warna merah atau yang tidur guling-guling di tanah, nah, mitosnya, emak mereka bakalan meninggal. Nah, ngak tanggung-tanggung kan resikonya. Alasannya kenapa coba? Memang sih, ada yang bilang, kalo suka guling-guling di tanah nanti bajunya kotor, trus emaknya cape nyuci, meninggal deh. Tapi, menurut aku, ngak segitunya deh yaaa? Paling, kalo emak-emak tu dibawa pulang baju kotor banget, dimarahin, trus, bajunya disuruh cuci sendiri. Ngak ada capeknya si emak. Nah, kalo masalah ngambil batu merah trus emaknya meninggal, itu tu aku ngak pernah denger-denger alasannya kenapa.

Senin, 06 Mei 2013

Kenapa Negara Kita Lamban dalam Kemajuan

Hai, sobat! Kaif halukum? Semoga kita selalu dalam lindungan kasih dan sayang dari Allah.

Okay, sekarang pembahasan kita adalah tentang salah satu penyebab kenapa negara kita tidak maju-maju. Ini menurut opini aku yaaa... Mudah-mudahan bisa menjadi opini kita semua. So, let's start!

Negara kita terkenal dengan keindahan alamnya beserta berbagai kekayaan yang ada di dalamnya. Mulai dari emas, besi, gas, dan benda-benda penting lainnya yang sangat dibutuhkan dunia. Namun, sayang sekali, dari dulu hingga kini, kebanyakan orang yang mengelola kekayaan alam kita adalah orang-orang luar negeri alias orang asing. Kita, bangsa Indonesia kebanyakan hanya menjadi buruh atau pekerja di ladang milik sendiri. Kalaupun ada beberapa orang pribumi yang bisa mengelola kekayaan alam, mereka tidak punya alat untuk mengolahnya, jadi, pilihan yang mereka ambil adalah mengekspor bahan mentah yang didapat di alam. Nah, selanjutnya setelah diolah dan diproses diluar, giliran kita yang mengimpor kembali dengan harga yang lebih mahal. Contohnya BBM.

Kamis, 25 April 2013

Qur'an Aplikasi Forum (QAF)

Assalamu'alaikum, semoga semuanya dalam keadaan sehat baik jiwa, raga maupun iman. :)

logo QAF
Kali ini baraah akan mengulas tentang QAF, sebuah organisasi mahasiswa yang ada di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-raniry, Banda Aceh. QAF  yang merupakan akronim dari Qur'an Aplikasi Forum adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang keislaman khususnya mengkaji  dan mengaplikasi ilmu-ilmu yang ada di dalam Al-Quran. Selain itu QAF juga merupakan organisasi yang di dalamnya berkumpul para hafidh dan hafidhah al-Quran yang sebagian besar dari mereka merupakan warga masyarakat IAIN ar-Raniry.

Selasa, 23 April 2013

Tetap Tersenyum, Bara-ah!

Aku tahu, kau sangat sedih
Aku tahu, kau terluka
Meski kau juga membuat orang lain terluka
Meski tanganmu berhak dibakar api

Aku tahu kau menyesal
Aku tahu kau kesal
Aku tahu kau marah
Aku tahu hatimu berdarah

Aku tahu kau mengutuk diri
Aku tahu kau ingin pergi
Aku tahu kau mencoba bersabar
Namun kau gagal lagi

Aku tahu kau menyesali
Kenapa hatimu tidak terbuat dari batu saja
Kenapa perasaanmu begitu lemah
Kenapa air matamu begitu mudah pecah

Aku juga tahu
Kau menyesali kata-katamu

Tapi, ingatlah satu hal.
Kau boleh menyesal, memang seharusnya begitu
Kau boleh menangis, memang begitulah kamu
Kau boleh pergi, jika kau punya pilihan
Namun kau tidak boleh kehilangan senyummu
Kau tidak boleh kehilangan asa
Bahwa ini semua akan berlalu begitu saja

Kau masih punya Allah, tempat mengadu
Meskipun semua orang menaruh salah padamu

Lupakaan
Lupakaan
Lupakaan
Dan minta maaflah

Dan jangan lupa, tetap tersenyum.
Senyummu adalah kekuatanmu.
Asamu.
Pelipurmu.

:')

Sabtu, 06 April 2013

Sepenggal Cerita Tentang Si Mesin Jahit


Ada sebuah mesin jahit di rumahku. Kami biasa menyebutnya dalam bahasa Aceh dengan istilah "kilang". Penampilannya yang seperti rongsokan sungguh memprihatinkan. Tong di bawahnya hampir jatuh, satu lacinya sudah ompong seperti nenek tua yang tanggal giginya. Suaranya saat dikayuh berisik sekali, "khodok-khodok-khodok-khodok", bak suara batuk kakek-kakek yang sudah bau tanah. Saban hari, sepupuku yang pandai menjahit mengayuhnya dengan sabar dan gigih.

Jumat, 05 April 2013

One Raining Day

It's rain out there
Just a sweet moment
After a long time

I touch that rain
And I hope in deep of my heart
Some rain will turn there

I don't know
Today's raining look different
It's bring some happiness and some tears

But I can't fell
What's trully my heart's feeling now
Too mixed

And out there
Rain still dance
And I never know when it's going to end

Kamis, 04 April 2013

Tips Melewatkan Waktu Penantian

"Sebentar, ya? Lima menit lagi"
"Kamu tunggu di sini, ya? Aku mau beli rujak dulu di sana".
"Kami dalam perjalanan ni, kamu tunggu di situ, ya?"

...
...
...
... (Menunggu)

Setelah 5 menit.
Mereka semua datang.
"Kemana aja sih? @#@$!%!^!*@&#^*&# (Merepet tidak jelas)

Kamis, 07 Maret 2013

Kuis Seven Days by. Rhein Fathia


Ini adalah pertama kalinya aku ikut yang namanya kuis. Hehehe. Biasanya, aku tidak begitu menggebu-gebu ketika melihat ada pengumuman kuis. Tapi kuis yang dimuat di http://www.rheinfathia.com ini terasa lain, seakan ada magnet U yang menarikku untuk ikut berpartisipasi. Magnet ini muncul bergitu saja saat mataku menyorot cover novel Seven Days, Tujuh Hari Bersamamu. Judulnya itu membuatku falling in love at first sight. Ditambah lagi, ada tulisan “Pemenang Pertama Lomba Penulisan Romance Qanita”. Wuaaaaaahhh... Pasti deh ceritanya kereeen banget. Langsung deh, aku jingkrak-jingkrak kesana kemari saking senengnyaaa...

Kuingin...

Kuingin sebuah sore yang indah dan padang rumput yang menghijau nan luas serta angin yang bertiup sepoi-sepoi. Tidak ada seorang pun, hanya aku. Aku ingin terlentang di atas rumput yang paling tebal dan menyatukan pandanganku dengan langit. Mengira-ngira bentuk awan yang bersemu jingga. Di balik awan itu, harus biru, harus biru. 

Rabu, 06 Maret 2013

Telur Rasa Ayam

Helloo guys...

What's up?

Kali ini, Baraah akan bagi-bagi resep masakan. Resep ini sederhanaaaa banget. Cocok untuk lauk sarapan, terutama bagi kamu-kamu yang waktu di pagi harinya mepet alias kejar-kejaran. Resep ini juga pas buat anak kos. Apalagi kalo lagi menderita kanker di akhir bulan. Tenang, walaupun sederhana, salah satu olahan telur ini tetap sehat dan dijamin ueeenaak tenan... So, chek it out!

Selasa, 29 Januari 2013

Indahnya Halaqah

My Murabbi pernah berkata, " Tidak segala-galanya dimulai dari halaqah, tetapi segala-galanya bisa dimulai dari halaqah."

Assalamu'alaikum sahabat! What's going on today?

Pernah tau tentang halaqah, liqo atau LQ (el-qi)? Semacam apa itu yah? Tenang, hari ini baraah dengan senang hati akan mengupas tuntas masalah halaqah/liqo/LQ sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang udah baraah dapat. Selamat menyaksikan, eps, membaca yaa? ^_^

Selasa, 01 Januari 2013

Cinta Adalah :

Sahabat,

Aku tergugu...

Aku tidak mengerti cinta, sahabat!

Bahagia dan lara yang ada di dalamnya terlalu larut.