Kamis, 07 Maret 2013

Kuingin...

Kuingin sebuah sore yang indah dan padang rumput yang menghijau nan luas serta angin yang bertiup sepoi-sepoi. Tidak ada seorang pun, hanya aku. Aku ingin terlentang di atas rumput yang paling tebal dan menyatukan pandanganku dengan langit. Mengira-ngira bentuk awan yang bersemu jingga. Di balik awan itu, harus biru, harus biru. 


Kuingin terlentang di atas rumput paling tebal, merentangkan kedua tanganku dan membiarkan sinar matahari sore menyapu setiap inci tubuh ini dengan kehangatannya. Sekali-sekali, desiran angin sepoi-sepoi mendinginkan kehangatan itu. Saat itulah, aku ingin berbisik, ingiiiiiiin sekalii berbisik, pada langit, awan, sunset, dan angin yang bertiup lembut. "Terbanglah, cinta! Terbanglah dan temukan kebebasanmu! Jangan lagi terperangkap dalam jiwa yang rapuh ini, temukan cahayamu, kejar mataharimu, tinggalkan aku!"

"Fly away, Love! Jangan kembali, jangan kembali, kecuali dia dan aku telah dipilih untuk bersama. Terbanglah, pergilah! Berselancarlah di ufuk, carilah hati lain yang lebih pantas untuk dia dan jangan kembali!". Kuingin menangis. Kuingin menangis sampai sesegukan. Kuingin sunset menyaksikan linangan air mataku yang tumpah. Dan aku berdoa, semoga bersama tumpahan air mata ini, cinta itu juga ikut tumpah dan terkuras. Tanpa sisa. 

Setelah semua itu terjadi, aku ingin bangun dan pulang ke rumah. Meninggalkan cinta itu di pucuk-pucuk rumput tadi, dan di desir-desir angin yang tiada lelah bertiup, dan mungkin, sebagian dari cinta itu, telah terbang tinggi, menempel pada bintang. Dan jika doaku terkabul, mungkin cinta itu telah menemukan hati lain di balik sunset.

Good bye, love!

Semoga kau menemukan hati yang tepat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang bijak tinggalkan jejak :)

Masukan dan kritikan yang baik dan membangun sangat ana harapkan dari Anda. Silakan di koment ^_^