Minggu, 12 Mei 2013

Mitos, No Way!

Guys, dalam kehidupan kita pasti sering menemukan mitos-mitos terutama jika kita hidup di lingkungan pedesaan atau pedalaman. Di sana, di daerah-daerah yang masih kurang disentuh teknologi dan ilmu pengetahuan, masyarakat masih hidup di bawah bayang-bayang tahayul berkepanjangan yang tiada putus-putus merasuki setiap segi kehidupan yang mereka jalani. Tahayul atau mitos ini ada bermacam-macam, sesuai dengan usia dan keadaan. Misalnya nih, di kalangan anak-anak yang suka main batu dan main tanah, kalau mereka mengumpulkan/mengambil batu warna merah atau yang tidur guling-guling di tanah, nah, mitosnya, emak mereka bakalan meninggal. Nah, ngak tanggung-tanggung kan resikonya. Alasannya kenapa coba? Memang sih, ada yang bilang, kalo suka guling-guling di tanah nanti bajunya kotor, trus emaknya cape nyuci, meninggal deh. Tapi, menurut aku, ngak segitunya deh yaaa? Paling, kalo emak-emak tu dibawa pulang baju kotor banget, dimarahin, trus, bajunya disuruh cuci sendiri. Ngak ada capeknya si emak. Nah, kalo masalah ngambil batu merah trus emaknya meninggal, itu tu aku ngak pernah denger-denger alasannya kenapa.


Lanjut, mitos untuk gadis-gadis perempuan. Ini nih yang sering banget aku alamin. Pasalnya, setiap aku masak, aku tu nyicipinnya ngak pake sedikit, semangkuk kalo bisa. Nah, Emakku, paling sering marah. Katanya neh, kalo anak gadis makan makanan yang belum diangkat dari api (entah api dari kayu bakar, api dari kompor, etc), si gadis itu bakalan dapat suami tua, alias, ia dengan suaminya akan berbeda jauh umurnya. Lantas, sampe sekarang, aku merasa ngak enak kalo mau nyicip-nyicip makanan yang masih dimasak. Sedihnya euy...

Nah, kalo untuk kalangan Bumil (Ibu Hamil), lain lagi. Kemana-mana harus bawa bawang putihlah, ngak boleh keluar malamlah, ngak boleh layu daun pisanglah, ngak boleh ini, ngak boleh itu. Alhasil, mau ngapa-ngapain, takyut. 

Trus, yang berlaku untuk semua kalangan, kalo malam ngak boleh beli garam, paku, sama jarum. Kalo masak bawangnya ngak boleh dipotong, mesti dibelah, kalo ngak nanti miskin (Farah Quinn miskin ngak yaa? Soalnya kan dia sering tuh, motong bawang :D) n sseabrek mitos-mitos lainnya yang seringkali membuat hidup orang-orang menjadi serba salah. 

Well, karena jenuh dengan berbagai mitos-mitos tersebut, aku akhirnya berupaya mencari solusi gimana caranya biar semua mitos-mitos itu tidak mengganggu kehidupanku. Aku coba cari informasi-informasi melalui buku-buku, halaqah, kajian keislaman dan lain-lain. Hingga akhirnya kutemukan satu rumus jitu yang bisa menangkal mitos-mitos tersebut dalam pikiranku. Sekaligus aku mengetahui, bahwa mempercayai mitos itu sama dengan syirik. Ampun, dosanya ngak tanggung-tanggung itu.

Oke, ini dia rumusnya : 

Sederhana saja, Kita punya Tuhan, kan? Tuhan kita adalah Allah, Allah adalah Tuhan kita. Allah yang melindungi kita. Allah tempat kita berlindung. Allah telah menentukan bagi kita takdir dan ketentuan. Tidak ada sesuatupun yang luput dari rencana-Nya. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, adalah rencana Allah semata. Maka, setiap mitos-mitos itu datang menjambangi pikiran, Segera ucapkan, 

لا حول ولا قوة الا با لله 
توكلت على الله

"Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah
Aku berserah diri hanya kepada Allah"

Nah, jadi, apapun yang terjadi selepas kita melakukan sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan mitos, itu semata-mata karena ketentuan dari Allah. Bukan karena kita melanggar mitos-mitos tersebut. Nah, sekarang, apapun yang kita lakukan,  bertawakkal kepada Allah, maka insya Allah,  dada kita akan lapang. Semoga bermanfaat. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang bijak tinggalkan jejak :)

Masukan dan kritikan yang baik dan membangun sangat ana harapkan dari Anda. Silakan di koment ^_^