Kau tahu,
Senja tak hanya milik empunya lara
Yang sesegukan dalam lipatan lututnya
Saat ufuk seakan mata yang sembab
Kau tahu,
Pengumbar cinta, yang sering berlaga di bawah hangat sinarnya
Sembari berkata, sore ini indah seindah kamu
Bahkan senja mengutuk diri karenanya
Lihatlah, dibawah naungan saga biru bersemu jingga
Penyair agung yang menuliskan bait-bait sajaknya
Tumpah ruah, memuja sang mentari yang hendak pergi
Dan malam datang merambat
Lalu, mereka kah pemilik senja?
Bukan,
Bukan, dan bukan
Lalu siapa?
Di sana
Kau bisa menemukannya di tepi laut sore
Mengayuh sampan
Membawa pulang sesuap makanan
Mereka juga di sana,
Berjalan di pematang sawah
Beriringan memegang sabit dan cangkul
Ani-ani dan bulir padi
Wajah lelah
Senja milik mereka
Karena mereka menunggunya penuh harap nan sabar
Untuk segera pulang
Dan beristirahat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Orang bijak tinggalkan jejak :)
Masukan dan kritikan yang baik dan membangun sangat ana harapkan dari Anda. Silakan di koment ^_^