Minggu, 16 Desember 2012

Hijab Isn’t a Choice, But It’s an Obligation

























            Aku berjilbab sejak kelas 4 SD. Meskipun saat itu jilbab bertengger di kepalaku, tetapi bajuku masih berlengan pendek dan rokku masih rok selutut. Namanya juga masih anak-anak.Walaupun begitu, orang tuaku tetap menyuruhku berjilbab. Maklum, keluargaku lumayan sangat memperhatikan masalah agama. Ketika itu, berjilbab bukanlah keinginanku, tetapi semata-mata karena kedua orang tuaku, terutama ayahku memerintahkanku memakai jilbab ketika keluar rumah. Waktu itu, yang terpikirkan di kepalaku, alasan mengapa ayahku menyuruhku berjilbab adalah karena aku malas menyisir rambut, sehingga rambutku sering berterbangan seperti rambut singa. Ya, aku bisa menerima alasan itu. Dan itulah yang menjadi alasan pertama mengapa aku mengenakan jilbab.
            Waktu terus bergulir, dan aku sedikit demi sedikit mengubah kebiasaanku yang malas menyisir rambut. Alhasil, rambutku terus rapi mengkilap karena rajin dioles minyak rambut “Amla”. Tetapi, tetap saja, ayah dan ibuku tidak mengizinkanku buka kepala di luar rumah, meskipun aku sudah mendandani rambutku dengan sangat rapi. Yang muncul di pikiranku saat itu adalah, rambut rapi, berarti boleh buka jilbab. Lagi pula, umurku saat itu belum menginjak usia balig. Jadi, tak akan mengapa jika aku memperlihatkan rambutku pada orang lain.
            Semburat tak setuju dari wajah ayah dan ibuku langsung membuatku urung tak memakai jilbab walaupun rambutku tertata rapi. Sekaligus aku mengerti, bahwa jilbab bukan untuk menyembunyikan suatu kekurangan seperti rambut yang kusut dan berantakan, melainkan memang merupakan sebuah kewajiban, tentu saja belum berlaku padaku saat itu, tetapi aku mengerti, ini adalah upaya orang tuaku membiasakanku untuk berjilbab sehingga nanti ketika datangnya masa baligku, aku tidak lagi merasa canggung memakai jilbab.
            Faktor lainnya mengapa aku memakai jilbab ketika itu adalah karena daerah tempat aku dan keluargaku tinggal adalah daerah yang menerapkan syari’at Islam. Jadi, semua muslimah  di daerah kami wajib memakai jilbab atau kerudung. Dan jika ada yang tidak memakainya, maka orang-orang akan bertanya, apa agamanya? Mengapa demikian? Karena seorang wanita yang tidak memakai jilbab bagi orang-orang di daerahku, sama sekali tidak mempunyai suatu cerminan bahwa seorang wanita itu muslimah. Jadi, dapat kusimpulkan bahwa jilbab adalah cerminan bahwa seorang wanita itu beragama Islam.
            Terlepas dari beberapa faktor mengapa aku berjilbab di atas, setelah beberapa tahun berjilbab, aku mulai bertanya-tanya, mengapa sebenarnya aku berjilbab? Aku tidak ingin menjawab bahwa itu semua karena dorongan orang tua atau karena lingkungan, aku ingin sebuah jawaban yang muncul dari hatiku sendiri. Jawaban yang bisa memberikanku pencerahan sehingga aku akan terus menerus berjilbab dan tak akan mau melepaskannya.
            Jawaban yang kutemukan seringkali beralasan supaya aku tidak akan diganggu oleh laki-laki nakal yang suka bercuit-cuit ria ketika ada gadis yang lewat. Atau supaya laki-laki tidak akan terangsang oleh auratku yang terbuka. Belakangan itu kuketahui bahwasanya kaum adam itu mempunyai antene yang panjang, sehingga ketika melihat segelintir aurat kaum hawa yang terbuka, maka mereka kemudian berpikir, menerawang, menjelajah, dan mem-browsing sampai kemana-mana. Lho? Kok aku bisa menyimpulkan seperti itu, kan setiap orang mempunyai iman sendiri yang membentengi mereka, bukan salah perempuan dong ketika laki-laki terangsang, salah sendiri imannya ngak kuat. Aku juga awalnya berpikir begitu, tetapi kita sebagai wanita harus sadar diri, jangan sampai gara-gara kita, muncul musibah bagi orang lain. Memunculkan dosa. Orang yang melihat kita aja berdosa, apalagi kita yang jelas-jelas sengaja memperlihatkan. Itulah mengapa jilbab itu perlu. Tetapi, bukan itu jawaban yang aku inginkan, bukan itu. Memang kedua alasan yang kusebutkan tadi benar, tapi itu masih berkisar tentang antara aku dengan orang lain. Yang aku inginkan adalah jawaban yang menyangkutkan hatiku kepada Rabb melalui jilbab.
            Berkah memang jika kita sering berkumpul dalam majelis keagamaan dan keilmuan. Dari sana aku bisa belajar banyak hal. Tak jarang kudapati cerita-cerita dan kisah orang-orang yang menjaga auratnya, orang-orang yang teguh pada komitmennya untuk berjilbab seutuhnya sehingga hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan beranjak ke tahun, aku dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa berjilbab itu bukan semata agar aurat tertutup tetapi juga karena keridhaan Allah terletak pada jilbab atau penutup aurat seorang wanita. Bagaimana seorang wanita bisa dikatakan taat kepada Allah jika ia memilih-milih dalam menjalankan perintahnya. Ukhti, dari sini aku mengerti, bahwa jilbab itu bukan pilihan, tetapi jilbab itu adalah kewajiban yang harus kita tunaikan.
            Dari sanalah, aku mulai mengerti bahwa berjilbab itu semata-mata karena perintah Allah. Aku ikhlas, aku ikhlas, aku patuh kepadaMu Yaa Allah, maka aku berjilbab. Keikhlasan hati untuk berjilbab karena Allah inilah akhirnya aku berhasil membuktikan bahwa alasan mengapa aku berjilbab sebelumnya bukanlah alasan, tetapi adalah manfaat atau hikmah dari berjilbab itu sendiri. Keikhlasan ini juga akhirnya memberikanku kesejukan meski ku berada dalam balutan yang rapat.
            Hingga saat ini, jilbab terus melekat dalam fisik dan qalbuku. Ketika jilbabku tersingkap di tempat yang tak semestinya, maka timbul rasa malu yang amat sangat kepada Allah, memenuhi rongga dadaku sehingga aku merasa menyesal. Alangkah baiknya jika keindahan yang Allah berikan kepadaku tidak ku beberkan kepada orang lain dengan memperlihatkannya. Bukan kan kita ini indah ukhti? Maka, kita harus melindungi keindahan kita dengan hijab. 
            I wear hijab coz Allah...
            I love hijab coz Allah...
            May Allah be pleased for me...

Writen with love by : Baraah Khairatunnisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang bijak tinggalkan jejak :)

Masukan dan kritikan yang baik dan membangun sangat ana harapkan dari Anda. Silakan di koment ^_^