Ayah selalu punya surprise untuk kami. Salah satunya surprise yang isinya buah granat. Buah granat??? (kabuuuuuur)
Eits, jangan salah sangka dulu. Yuk, simak cerita selangkapnya.
Eits, jangan salah sangka dulu. Yuk, simak cerita selangkapnya.
Jreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng!!
"Bangun, Nak! Bangun. Ada buah granat," bisik Ayah pelan. Aku membuka mataku dengan malas. Ah, Ayah, ini kan belum pagi. Ujung mataku menangkap kegelapan di ventilasi rumah. Tak hanya aku, Kak Bit, dan Asra juga. Mereka mengucek mata, masih belum sepenuhnya sadar. Sekali lagi, Ayah berbisik, "Cepatlah bangun! Buah granat menunggu, tuh!" Lalu ia pergi menepi ke dekat dinding. Ada piring dan pisau di depannya.