Pernahkah kamu mengalami fenomena kekangenan yang dahsyat?
Apa yang kau rasakan?
Kangen ada banyak. Ada kangen kangenan ada juga kangen benaran (
versi gue). Kangen kangenan itu kayak abg yang lagi pacaran, baru jumpa 5 menit yang lalu udah bilang kangen lagi. Nah, kalo kangen benaran itu semisal kita dengan Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Saat tiba masanya menghadap, kangen itu muncul dalam diri dan harus dipenuhi saat itu juga. Kalau tidak, tidak ada kenyamanan, ketenangan dan ketentraman dalam hidup seseorang tersebut. Kangen benaran juga terdapat antara orang tua dan anak atau suami-istri. Rasa kangen ini umumnya datang jika ada salah satu pihak yang berada jauh.
Nah, bagaimana dengan kangen terhadap orang yang sama sekali belum dikenal dan diketahui, tetapi ada posisi tertentu dalam lubuk hati sehingga membuat ia dikangenin? Itu kangen-kangenan atau kangen benaran?
Walah jangan tanya saya, saya pula sedang mencari jawabannya.
Rasa kangen itu macam-macam. Ada rasa nenas, jeruk, strobery, (
apaan sih, serius dong!) Eh, ralat! Bukan kangen yang memiliki rasa yang bermacam-macam. Tetapi penderita kangen yang merasakan hal yang bermacam-macam saat kangen. Namun satu rasa yang tidak pernah berubah dari kangen ini, yaitu rasa ingin bertemu/berjumpa. Bumbu rasa lainnya bisa jadi rasa ingin menangis, rasa ingin curhat, rasa ingin lompat-lompat kegirangan, rasa ingin memeluk, rasa ingin makan, rasa ingin mendengar lagu melow, rasa galau, bahkan rasa ingin lompat dari gedung lantai 4. Aneh kan? Wahaha, semua rasa itu terkadang ngak realistis, tergantung jenis kangen apa yang dialami penderita. Penderita kangen benaran, terutama kepada Tuhan cenderung melakukan hal-hal positif. Kenapa? Karena dengan demikian ia merasa lebih dekat dengan-Nya.
Jadi, kesimpulan pembicaraan kurang penting tentang kekangenan ini berujung pada pesan, "Kangenilah selalu Allah dan orang-orang atau sesuatu yang pantas kamu kangenin. Karena kamu pasti tidak mau masa hidupmu terbuang percuma karena kekangenan yang sia-sia, kan?"